Rabu, 06 September 2017

SISTEM EKONOMI INDONESIA



“PEMBANGUNAN EKONOMI DI NEGARA BERKEMBANG”
 Tugas Sistem Ekonomi Indonesia

Description: D:\logo-universitas-sebelas-maret-surakarta.png

Dosen Pengampu :
Dr. Bambang Wiratsasongko, M.Si
Disusun Oleh :
Puput Adistya Pratiwi
D0315049

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015

PEMBUKAAN


LATAR BELAKANG
Negara berkembang adalah negara yang sedang membangun menuju negara modern. Didalamnya terdapat suatu proses perubahan di segala bidang kehidupan yang dilakukan secara sengaja berdasarkan suatu rencana tertentu. Untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia yang menuntut adanya perubahan sosial dan budaya sebagai pendukung keberhasilannya. Negara berkembang umumnya memiliki ketergantungan tinggi pada perekonomian luar negeri yang bersifat rentan akibat hanya mengandalkan ekspor komoditas primer yang tidak menentu.
Saat ini permasalahan tersebut cukup serius dan setiap negara berkembang harus melakukan proses perubahan ke arah modernisasi dengan cara melaksanakan pembangunan di segala bidang. Akan tetapi, pada kenyataannya tidak semua pembangunan tersebut membawa kemajuan. Sering pada bidang-bidang tertentu bisa juga mengalami kemunduran. Oleh karena itu, pembangunan di negara berkembang harus dilakukan semaksimal mungkin. Hal ini tidak lain adalah untuk mengatasi permasalahan-permasalahn di atas. Secara umum, permasalahan yang dihadapi oleh negara berkembang seperti yang terdapat di Asia, Afrika, dan Amerika Latin adalah tingkat kehidupan yang rendah, tingkat produktivitas yang rendah, dan pertumbuhan populasi serta tanggungan beban yang tinggi.

RUMUSAN MASALAH
1.    Apa pengertian pembangunan ekonomi?
2.    Apa faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi?
3.    Bagaimana tujuan dan indikator keberhasilan pembangunan ekonomi?
4.    Apa devinisi negara berkembang?
5.    Bagaimana permasalahan pembangunan ekonomi di negara berkembang?
6.    Bagaimana upaya pembangunan ekonomi di negara berkembang?




ARGUMENTASI

PENGERTIAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Pada pembangunan ekonomi, masyarakat berperan sebagai pelaku utamanya, dan pemerintah menjadi pembimbing dan pendukung jalannya pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi adalah proses perubahan menuju perbaikan yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Seiring berkembangnya zaman, pembangunan ekonomi mulai diartikan sebagi usaha untuk meningkatkan atau mempertahankan pendapatan per kapita dengan tetap memperlihatkan pertumbuhan penduduk.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBANGUNAN EKONOMI
Proses pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh dua macam faktor:
1.      Faktor Ekonomi
a.       Sumber alam atau tanah, yang mencakup kesuburan tanah, letak dan susunannya, kekayaan hutan, mineral, iklim, sumber air, sumber lautan, dsb.
b.      Akumulasi Modal, berarti persediaan faktor produksi yang secara fisik dapat direproduksi. Apabila stok modal naik dalam batas waktu tertentu maka disebut akumulasi modal atau pembentukan modal.
c.       Organisasi, berkaitan dengan penggunaan faktor produksi di dalam kegiatan ekonomi. Organisasi bersifat melengkapi (komplemen) modal, buruh, dan membantu meningkatkan produktivitasnya.
d.      Kemajuan teknologi, perubahan teknologi dianggap sebagai faktor paling penting di dalam proses pertumbuhan ekonomi. Perubahan tersebut berkaitan dengan perubahan di dalam metode produksi sebagai hasil pembaruan atau teknik penelitian baru. Perubahan ini menaikkan produktivitas buruh, modal, dan faktor produksi lain.
2.      Faktor non-ekonomi
a.       Lembaga atau faktor sosial dan budaya, pendidikan dan kebudayaan di Barat membawa ke arah penalaran (reasoning) dan skeptisisme menanamkan semangat baru dan memunculkan kelas pedagang baru menghasilkan perubahan pandangan, harapan, struktur dan nilai-nilai sosial orang dibiasakan menabung dan berinvestasi dan menikmati resiko untuk memperoleh laba.
b.      Sumberdaya manusia, pengembangan faktor manusia berkaitan dengan efisiensi dan produktivitas, yang oleh ahli ekonomi disebut pembentukan modal insani, yaitu proses peningkatan ilmu pengetahuan, keterampilan dan kemampuan seluruh penduduk negara yang bersangkutan. Jumlah penduduk yang melonjak cepat merupakan penghambat bagi pembangunan di negara berkembang.
c.       Faktor politik dan administratif, stabilitas politik dan administrasi yang kokoh membantu pertumbuhan ekonomi modern. Administrasi yang kuat, efisien, dan tidak korup sangat penting bagi pembangunan ekonomi. Demikian juga dengan ketertiban, stabilitas dan perlindungan hukum mendorong kewiraswastaan. Struktur politik dan administrasi yang lemah merupakan penghambat besar bagi pembangunan ekonomi negara terbelakang.

TUJUAN DAN INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Pembangunan ekonomi mempunyai tujuan, yaitu meningkatkan kualitas hidup masyarakat untuk kebutuhan hidup, memperluas distribusi kebutuhan pokok, memperluas kesempatan kerja, memperbaiki kualitas pendidikan, meningkatkan pemahaman dalam pemahaman nilai-nilai budaya bangsa, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan memperluas pilihan ekoonomi dan sosial bagi tiap individu secara menyeluruh. Tujuan pembangunan ekonomi jangka pendek yang berhubungan dengan tujuan pembanguinan nasional adalah untuk meningkatkan taraf hidup, kecerdasan, kesejahteraan masyarakat yang semakin adil dan merata serta meletakkan landasan yang kuat untuk pembangunan berikutnya. Tujuan pembangunan ekonomi jangka panjang adalah mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka,bersatu berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib, dan dinamis dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib, dan damai. Pada tahap awal pembangunan dititik beratkan pada bidang ekonomi dengan harapan akan berpengaruh pada bidang lain.
Pertumbuhan ekonomi merupakan faktor penting dalam mengurangi kemiskinan dan menghasilkan sumber daya yang diperlukan bagi pembangunan manusia dan perlindungan lingkungan.  Namun, pertumbuhan ekonomi saja tidak menjamin pembangunan manusia. Yang berfungsi dengan baik lembaga-lembaga sipil, individu yang aman dan hak milik, dan berbasis luas layanan kesehatan dan pendidikan juga penting untuk meningkatkan standar hidup secara keseluruhan. Meskipun kekurangannya, meskipun, PDB tetap ukuran proxy yang berguna kesejahteraan manusia.
Beberapa macam indikator yang dapat digunakan untuk melihat dan mengukur pertumbuhan ekonomi yaitu :
1.      Produk Domestik Bruto
PDB adalah jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam harga pasar. Kelemahan PDB sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi adalah sifatnya yang global dan tidak mencerminkan kesejahteraan penduduk.
2.      PDB per Kapita atau Pendapatan Perkapita
PDB per kapita merupakan ukuran yang elbih tepat karena telah memperhitungkan jumlah penduduk. Jadi ukuran pendapatn perkapita dapat diketahui dengan membagi PDB dengan jumlah penduduk.
3.      Pendapatan Per jam Kerja
Suatu negara dapat dikatakan lebih maju dibandingkan negara lain bila mempunyaitingkat pendapatan atau upah per jam kerja yang lebih tinggi daripada upah per jam kerjadi negara lain untuk jenis pekerjaan yang sama.

PENGERTIAN NEGARA BERKEMBANG
Negara berkembang adalah sebuah negara dengan rata-rata pendapatan yang rendah,infrastruktur yang relatif terbelakang, dan indeks perkembangan manusia yang kurangdibandingkan negara global. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yangtentunya memiliki permasalahan ekonomi, masalah perekonomian Indonesia akhir-akhir inisemakin meningkat, dan para ahli ekonomi kita malah semakin pesimis dengan programpemulihan ekonomi indonesia (Gombloh :1998). Kondisi perekonomian global yang rapuhdengan sistem finansialnya yang tidak berfungsi baik, menempatkan negara-negaraberkembang pada posisi yang kian rentan. Negara yang sedang berkembang seperti Indonesia memiliki karakter atau ciri sebagai berikut:
1.        Tingkat Pertumbuhan Penduduk Tinggi
Tingkat pertambahan penduduk di negara berkembang umumnya lebih tinggi dua hingga empat kali lipat dari negara maju. Hal ini disebabkan oleh tingkat pendidikan dan budaya di negara berkembang yang berbeda dengan di negara maju. Hal tersebut dapat mengakibatkan banyak masalah di masa depan yang berkaitan dengan makanan, rumah, pekerjaan, Pendidikan dan lain sebagainya.
2.        Tingkat Pengangguran Tinggi
Akibat dari tingginya pertumbuhan penduduk mengakibatkan persaingan untuk mendapatkan pekerjaan menjadi tinggi. Jumlah tenaga kerja lebih banyak daripada kesempatan lapangan kerja yang tersedia dan tingkat pertumbuhan keduanya yang tidak seimbang dari waktu ke waktu.
3.        Tingkat Produktivitas Rendah
Jumlah faktor produksi yang terbatas yang tidak diimbangi dengan jumlah angkatan kerja mengakibatkan lemahnya daya beli sehingga sektor usaha mengalami kesulitan untuk meningkatkan produksinya.
4.        Kualitas Hidup Rendah
Akibat rendahnya tingkat penghasilan, masyarakat mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokok, pendidikan, kesehatan, dll. Banyak yang kekurangan gizi, tidak bisa baca tulis, rentan terkena penyakit, dan lain sebagainya.
5.        Ketergantungan Pada Sektor Pertanian /Primer
Umumnya masyakat adalah bermata pencaharian petani dengan ketergantungan yang tinggi akan hasil sektor pertanian.
6.        Pasar & Informasi Tidak Sempurna
Kondisi perekonomian negara berkembang kurang berkompetisi sehingga masih dikuasai oleh usaha monopoli, oligopoli, monopsoni dan oligopsoni. Informasi di pasar hanya dikuasai oleh sekelompok orang saja.
7.        Tingkat Ketergantungan Pada Angkatan Kerja Tinggi
Perbandingan jumlah penduduk yang masuk dalam kategori angkatan kerja dengan penduduk non angkatan kerja di negara sedang berkembang nilainya berbeda dengan dengan di negara maju. Dengan demikian di negara maju penduduk yang berada dalam usia nonproduktif lebih banyak bergantung pada yang masuk angkatan kerja.
8.        Ketergantungan Tinggi Pada Perekonomian Eksternal Yang Rentan
Negara berkembang umumnya memiliki ketergantungan tinggi pada perekonomian luar negeri yang bersifat rentan akibat hanya mengandalkan ekspor komoditas primer yang tidak menentu.
Ciri-ciri lainnya dari negara yang sedang berkembang:
1.      Tidak cukup makan dan pendidikan lemah.
2.      Struktur agraria lemah, karena pemilikan tanah yang kecil.
3.      Industri kurang berkembang di sebagian daerah.
4.      Tidak banyak menggunakan yang dibangkitkan dengan mesin.
5.      Ketergantungan ekonomi, karena perusahaan-perusahaan besar ada di tangan orang asing, atau negara tersebut masih tergantung pada luar negeri.
6.      Struktur sosial yang masih feodal (menggunakan paham lama).
7.      Tingkat pengangguran yang sangat besar jumlahnya dan tersebar di beberapa wilayah.
8.      Tingkat pengajaran rendah atau mutu pendidikan yang kurang baik.
9.      Angka kelahiran tinggi dan esehatan nasional lemah
10.  Orientasi kepada tradisi dan kepada kelompok.
11.  Kekayaan alam belum diolah semaksimal mungkin.
12.  Kemiskinan, dan hal ini memang sangat mengkhwatirkan.
13.  Kebodohan dan keterbelakangan serta kesehatan kurang
14.  Kurangnya tenaga ahli di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Oleh sebab itu, maka pemerintah negara yang sedang berekmbang harus memiliki langkah yang strategis dalam perencanaan pembangunan untuk meningkatkan potensi sumber daya yang terbatas dalma menunjang pembangunan bagi negara yang sedang berkembang di era globalisasi ini.




PERMASALAHAN PEMBANGUNAN EKONOMI  NEGARA BERKEMBANG
Permasalahan ekonomi yang sering dialami oleh negara berkembang yaitu :
1.      Penduduk, pertumbuhan penduduk yang sangat besar jumlahnya menambah kerumitan masalah-masalah pembangunan yang dihadapi. Tingkat kelahiran dinegara-negara berkembang umumnya sangat tinggi yakni sekitar 35-40 setiap 1.000 orang penduduk. Sedangkan di negara-negara maju kurang dari setengahnya. Begitupula tingkat kematian di negara-negara berkembang relatif tinggi dibandingkan dengan di negara maju.
2.      Tingkat Produksi yang rendah, produksi yang rendah ini diakibatkan oleh sumber daya manusia yang kurang memadai sehingga kurang adanya inovasi dalammeningkatkan nilai tambah suatu barang guna mencapai keuntungan yang maksimal.Selain itu rendahnya tingkat produktivitas tenaga kerja bisa disebabkan karena kekurangan faktor input komplementer seperti kekurangan modal atau kurang baiknya manajemen yang profesional.
3.      Ekonomi Indonesia sangat tergantung kepada ekonomi eksternal, dalam hal ini eksternal yang dimaksud yaitu siklus ekonomi Internasional, misalnya pada periode1970-an membumbungnya harga minyak dunia hal ini berakibat postif bagi Indonesia yaitu meningkatnya penerimaan dari ekspor migas sehingga meningkatkan APBN sedangkan pada periode 1982 perekonomian dunia mengalami resesi. Melemahnya perekonomian dunia bermakna melemahnya permintaan terhadap ekspor Indonesia, yang pada gilirannya akan melemahkan kemampuan Indonesia dalam kegiatan impor.
4.      Tingkat pendidikan, terdapatnya kegagalan-kegagalan dalam mengembangkan projek di negara-negara berkembang menimbulkan kesadaran kepada ahli-ahli ekonomi bahwa kemampuan suatu masyarakat untuk merencanakan dan melaksanakan pembangunan antara lain tergantung kepada taraf pendidikan masyarakatnya.

UPAYA PEMBANGUNAN EKONOMI DI NEGARA BERKEMBANG
Saat ini permasalahan-permasalahan yang tersebut pada pembahasan sebelumnya sudah menjadi cukup serius dan setiap negara berkembang harus melakukan proses perubahan ke arah modernisasi dengan cara melaksanakan pembangunan di segala bidang. Akan tetapi, pada kenyataannya tidak semua pembangunan tersebut membawa kemajuan. Sering pada bidang-bidang tertentu bisa juga mengalami kemunduran. Faktor-faktor yang membuat pembangunan di suatu negara mengalami kemajuan di antaranya:
1.        Masyarakat mampu menerima adanya suatu perubahan dengan segala resikonya.
2.        Masyarakat harus menyadari bahwa perubahan tersebut memang sengaja dilakukan oleh masyarakat itu sendiri.
Dikarenakan negara berkembang adalah negara yang sedang membangun menuju negara modern, di dalamnya terdapat suatu proses perubahan di segala bidang kehidupan yang dilakukan secara sengaja berdasarkan suatu rencana tertentu untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia yang menuntut adanya perubahan sosial dan budaya sebagai pendukung keberhasilannya.
Hanya dengan perubahan melalui pembangunan akan diperoleh suatu kemajuan yang akan meningkatkan taraf kehidupan. Apabila mengalami kemunduran, berarti masyarakat kurang siap menerima perubahan yang terjadi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
1.        Terlalu banyak kekuatan dominan yang tidak menyetujui adanya perubahan.
2.        Terjadinya revolusi yang mengakibatkan masyarakat mengalami disorganisasi.
3.        Perubahan yang terlalu cepat karena terjadi bencana alam (bagi negara yang sedang tertimpa bencana).
4.        Dalam negara yang dijajah, pihak penjajah memaksakan perubahan.
Oleh karena itu,  pembangunan di negara berkembang harus dilakukan semaksimal mungkin. Hal ini tidak lain adalah untuk mengatasi permasalahan-permasalahan di atas, secara umum permasalahan yang dihadapi oleh negara berkembang seperti yang terjadi di Asia, Afrika, dan Amerika Latin adalah tingkat kehidupan yang rendah, tingkat produktivitas yang rendah, dan pertumbuhan populasi serta tanggungan beban yang tinggi. Adapun berbagai solusi yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan perekonomian di negara berkembang:
1.        Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Perlu adanya peningkatan sumber daya manusia agar penduduk asli tidak hanya menjadi pekerja kasar dalam mengelolola sumber daya alam yang dimiliki sehingga mereka tidak hanya menjual barang mentah melainkan mampu mengubah barang mentah menjadi barang jadi/setengah jadi agar pada akhirnya dapat meningkatkan nilai jual dan mampu bersaing di pasaran sehingga tidak kalah dari produk luar.
2.        Perlu adanya kebijakan dari Pemerintah yang dapat mendorong kemajuan ekonomi, misalnya dukungan dari pemerintah, dengan adanya program UKM (Usaha Kecil danMenengah) yaitu program yang dapat membantu masyarakat yang ingin berwirausaha tetapi tidak memiliki modal yang cukup.
3.        Mengurangi ketergantungan terhadap pihak asing agar seluruh hasil sumber daya alam yang dikelola, keuntungannya dapat dinikmati sepenuhnya sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
4.        Menciptakan iklim investasi yang baik, apabila ada investor ingin berinvestasi sebaiknya tidak dihambat dalam hal perijinan karena hal ini membuat para investor akan berfikir dua kali untuk berinvestasi.
5.        Revitalisasi pembagian keuntungan  perusahaan asing terhadap indonesia Ketika perusahaan asing melakukan kerjasama terhadap Indonesia, keuntungan yang didapatkan harus seimbang, dalam arti tidak ada yang lebih diuntungkan pada satu pihak. Saat ini, perusahaan-perusahaan asing yang ada di Indonesia lebih kepada eksploitasi pada sumber daya alam dan keuntungan yang didapat. Oleh karena itu, perlu adanya revitalisasi pembagian keuntungan.
Perencanaan Pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang:
1.        Kegagalan Pasar
Pasar di berbagai nengara berkembang masih banyak kelemahan dan kekurangan, baik aspek struktural mamupun fungsionalnya. Pasar komoditi seringkali tidak di organisasikan secara memadai dan distorsi harga seringkali terjadi sehingga para produsen dan konsumen terpaksa menanggapi  isyarat dan insentif ekonomi yang sesungguhnya kurang menggambarkan nilai yang sesungguhnya atas sege nap barang, jasa dan faktor produksi yang ada di masyarakat tersebut. Inilah alasan yang menjadi landasan pembenaran pemerintah memegang peranan sentral dalam  mengitegrasikan pasar dan memodifikasi harga. Lebih dari itu, kegagalna pasar  dalam menetapkan faktor produksi juga dianggap sebagai peneyebab terjadinya ketimpangan atau diparatis yang besar antara nilai sosial dan pribadi atas setiap alternatif proyek investasi. Jadi menurut logika ini, tanpa adanya campur tangan pemeirntah, maka pasar akan terus mengakibatkan misalokasi penggunaan alat-alat sumber daya sekarang dan masa-masa yang akan datang, atau paling tidak akan menyuburkan pola alokasi sumber daya yang tidak memperhatikan kepentingan sosial (bila ditinjau dari perspektif jangka panjang).
2.        Mobilisasi dan Alokasi Sumber Daya
Perekonomian di negara-negara dunia ketiga pada umunya tidak banyak memilki sumber daya berharga, sehingga mereka jelas tidak bisa menghambur-hamburkan sumber-sumber daya keiangan dan tenaga kerja terampil yang sangat langka itu guna melakukan berbagai macam usaha yang tidak produktif. Investasi proyek harus dipilih secara cermat, bukan semata-mata berdasarkan analisis produktivitas industri parsial seperti yang biasa dilakukan oleh rasio modal output, akan tetapi juga harus dikaitkan dengan program dan tujuan inti pembangunan secara keseluruhan.  Itu berarti pemilihan proyek  investasi di negara-negara berkembang juga harus senantiasa memperhatikan pengaruh ekonomi eksternal, reperkusi yang tidak langsung dan tujuan-tujuan pemmbangunan jangka panjang. Tenaga kerja terampil harus digunakan pada tempat yang sumbangannya akan maksimal. Dalam konterks inilah maka pranata perencanaan emkonomi dinggap dapat membantu memodifikasi pengruh negatif dari terbatasnya sumber-sumber daya yang ada, karena melalui perencanaan akan lebih nampak segala macam kendala khusus dalam proses pemilihan dan koordinasi investasi pada proyek-proyek investasi yang ada. Dengan demikian, melalui perencanaan amat diharapkan akan berlangsung penyaluran faktor-faktor produksi langka ke tempat-tempat yang paling produktif.
3.         Dampak Perilaku atau Psikologis
Seringkali dikemukakan bahwa suatu pernyataan formal secara terinci mengenai tujuan ekonomi dan sosial nasional dalam dokumen perencanaan pembangunan dapat menimbulkan dampak perilaku atau psikologis terhadap penduduk dari negara yang bersangkutan, meskipun penduduk tersebut jauh dari homogen. Pernyataan formal itu bisa diletakkan dalam kerangka kampanye nasional untuk dukungan rakyat bagi pemerintah dalam upayanya mengentaskan kemiskinan, kebodohan dan wabah penyakit. Dengan dampak yang dapat memobilisasi dukungan masyarkat luas dan menghilangkan kelas-kelas, kasta, rasial, agama dan golongan kesukuan serta mendorong seluruh warga negara untuk bekerja sama dalam membangun negara, maka bertambah lagi .alsan pemerintah pusat pada setiap negara untuk menggunakan pranata perencanaan ekonomi. Melalui rencan ekonomi pemerintah juga dapat menciptakan insentif-insentif yang terbukti memecah belah kekuatan dan potensi bangsa dalam  rangaka mengejar kemajuan-kemajuan sosial baik secara materiil dan sosial yang lebih besar lagi.
4.        Bantuan Luar Negeri
Adanya perumusan rencana pembangunan secara terinci yang disertai dengan target output sektoral dan investasi proyek yang dirancang secara hati-hati, acapkali merupakan syarat yang harus dipenuhi pemerintah dari suatu negara dunia ketiga untuk memperoleh bantuan bilateral dan multilateral. Dalam kenyataannya, bawhwa ada sementara pengamat yang memberi pendapat, bahwa alasan yang sesungguhnya mengapa negara-negara yang sedang berkembang bertumpu pada serangkaian rencana pembangunan adalah untuk mendapatkan bantuan luar negeri yang lebih banyak lagi. Dengan mengjukan daftar belanja proyek yang tersusun rapi, pemerintah negara-negara dunia ketiga lebih berpeluang untuk mengumpulkan bantuan luar negeri dan meyakinkan para donor bahwa uang mereka akan digunakan untuk hal-hal yang benar, penting dengan rencana pelaksanaan pekerjaan yang cermat dan konsisten.
Terlepas dari sangat beragmanya teknik-teknik perencanaan dan penyusunan rencana pembangunan, ada sejumlah ciri dasar tertentu atas perencanaan komprehensif dari kebanyakan negara berkembang. Tony Killick telah merinci enam karakteristik di bawah ini ayng merupakan ciri umum tersebut:
1.        Dimulai dari kesamaan pandangan politik dan tujuan pemerintah. Pemerintah di negara-negara berkembang selalu berupaya menetapkan tujuan kebijakan terutama yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi di masa-masa mendatang.
2.        Suatu rencana pembangunan biasanya mengandung suatu strategi untuk mencapai tujuan tersebut yang lazimnya dijabarkan menjadi target-target yang bercakupan spesifik.
3.        Rencana pembangunan tersebut berupaya menyajikan suatu koordinasi terpusat dan konsisten terhadap prinsip dan kebijakan dasar, pilihan tindakan optimal dalam melaksanakan strategi tiu guna mencapai target-targetnya, hingga secara keseluruhan rencana pembangunan tersebut akan dapat digunakan sebagai kerangka kerja atau pedoman untuk mengarahkan keputusan sehari-hari selanjutnya.
4.        Perncanaan tersebut mencakup seluruh aspek atau faktor perekonomian (karena itulah disebut “komprehensif” untuk menggantikan istilah perencanaan “kolonial” atau “sektor publik” yang tidak populer itu).
5.        Untuk menmjamin optimalitas dan konsistensinya, rencana pembangunan yang komprehensif lebih banyak menggunakan model-model makroekonomi yang sedikit banyak bersifat formal (biasanya tidak dipublikasikan secara massal) untuk memproyeksikan kinerja ekonomi di masa-masa yang akan datang.
6.        Suatu rencana ekonomi biasanya mencakup periode tertentu, katakanlah 5 tahun dan dikaitkan dengan dokumen rencana jangka panjang, serta disemrtai dengan rencan-rencana tahunan.



PENUTUP

KESIMPULAN
Negara berkembang adalah negara yang sedang membangun menuju negara modern, di dalamnya terdapat suatu proses perubahan di segala bidang kehidupan yang dilakukan secara sengaja berdasarkan suatu rencana tertentu untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia yang menuntut adanya perubahan sosial dan budaya sebagai pendukung keberhasilannya. Hanya dengan perubahan melalui pembangunan akan diperoleh suatu kemajuan yang akan meningkatkan taraf kehidupan. Oleh karena itu,  pembangunan di negara berkembang harus dilakukan semaksimal mungkin. Hal ini tidak lain adalah untuk mengatasi permasalahan-permasalahan, secara umum permasalahan yang dihadapi oleh negara berkembang adalah tingkat kehidupan yang rendah, tingkat produktivitas yang rendah, dan pertumbuhan populasi serta tanggungan beban yang tinggi.

SARAN
1.      Diharapkan masyarakat mengetahui tentang pembangunan ekonomi negara.
2.      Diharapkan informasi ini dapat tersebar luas ke masyarakat agar terbentuk jiwa nasionalisme sebagai tonggak kemajuan negara.



DAFTAR PUSTAKA

·         R. E. Baxter dan Evan Davis. 2004. A Dictionary of Economics. Inggris: Penguin Books Ltd.
·         Bourdieu, P. 1986. The Form of Capital. In J. Richardson (Ed). Handbook of Theory and Research for Sociology of Education. New York: Greenwood Press.
·         Coleman, J. 1990. Foundations of Social Theory. Cambridge Mass: Harvard University Press.
·         Kamaluddin, Rustian. 1987. Beberapa Aspek Pembangunan Nasional dan Pembangunan Daerah. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
·         Siagian, H. 1989. Pembangunan Ekonomi dalam Cita-Cita dan Realita. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar