“MASALAH EKONOMI”
Tugas Sistem Ekonomi Indonesia
Dosen
Pengampu :
Dr.
Bambang Wiratsasongko M.Si
Disusun
Oleh :
Puput
Adistya Pratiwi
D0315049
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU
POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Pembuatan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas dari Mata Kuliah Sistem
Ekonomi Indonesia. Saya sebagai penyusun makalah ini akan membahas Masalah
Ekonomi yang terjadi di Indonesia.
Ekonomi
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu ilmu yang membahas asas-asas
produksi, distribusi, dan pemakaian barang-barang serta kekayaan (seperti hal
keuangan, perindustrian, dan perdagangan). Sedangkan masalah menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia adalah suatu persoalan yang harus diselesaikan atau
dipecahkan. Maka dapat disimpulkan bahwa masalah ekonomi merupakan suatu
persoalan yang menyangkut produksi, distribusi, dan konsumsi baik barang maupun
jasa yang harus diselesaikan agar sebuah sistem ekonomi di suatu negara (terutama
negara Indonesia) dapat berjalan dengan baik dan stabil.
Masalah ekonomi terbagi menjadi 2, yaitu
masalah ekonomi mikro dan masalah ekonomi makro. Keduanya jelas memiliki
perbedaan, yaitu terdapat dalam ruang lingkupnya, skala besar atau kecil, dan
keikutsertaan pihak yang menanganinya.
Pada
makalah ini, saya akan berusaha untuk memberikan penjelasan secara lengkap agar
pembaca dapat mengerti tentang masalah ekonomi apa saja yang dialami oleh
negara Indonesia khususnya.
Surakarta, 8 Oktober 2015
Penyusun,
PEMBAHASAN
MASALAH
A. PENGERTIAN MASALAH EKONOMI
Masalah Ekonomi adalah
masalah yang sering terjadi dalam kehidupan sehari hari baik masalah dalam jual
beli, tawar menawar ataupun ekspor impor. Dalam kehidupan sekarang terutama di
Indonesia terdapat beberapa masalah ekonomi yang terjadi diantaranya
Pengangguran, Kemiskinan, Harga, Profit, Inflasi, Hutang, Sistem Ekonomi,
Ekonomi politik, Kesejahteraan dan Pertumbuhan Ekonomi. Untuk lebih memahami
masalah masalah ekonomi tersebut, saya akan menjelaskan satu persatu masalah
ekonomi yang sering terjadi. Inti dari masalah ekonomi adalah adanya ketidak seimbangan antara kebutuhan manusia yang
tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas.
B.
RUANG
LINGKUP MASALAH EKONOMI
1.
Ekonomi
Mikro
1.1 Pengertian Ekonomi Mikro
Ekonomi mikro pada dasarnya
mempelajari aktivitas-aktivitas perekonomian yang bersifat bagian kecil, yang
memusatkan perhatiannya pada masalah bagaimana konsumen akan mengalokasikan
pendapatannya yang terbatas terhadap berbagai macam barang dan jasa yang dibutuhkan,
untuk memperoleh kepuasan maksimum. Ekonomi Mikro juga mempelajari
variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah
tangga. Ekonomi mikro juga mempelajari bagaimana berbagai keputusan dan
perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa,
yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan
penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya.
1.2 Masalah
Pokok Ekonomi Mikro
Masalah ekonomi mikro terkait dengan
tiga masalah pokok, yaitu :
1. Barang apa yang akan diproduksi dan berapa
jumlahnya?
Masalah ini menyangkut jenis barang dan jumlah yang akan di
produksi. Karena Sumber Daya terbatas, masyarakat harus memutuskan barang apa
yang harus di produksi : Apakah kita akan memproduksi makanan, obat-obatan atau
pakaian. Setelah di tentukan apa yang di produksi, masyarakat harus memutuskan
berapa jumlah barang tersebut harus di produksi sehingga dapat ditentukan
berapa sumber daya yang harus di alokasikan untuk makanan. Apabila ingin
memproduksi lebih banyak makanan, artinya sumberdaya untuk memproduksi
obat-obatan akan berkurang dan sebaliknya. Keputusan mengenai barang apa yang
harus diproduksi, harus dipertimbangkan dengan cermat dan kita harus dapat
mengajukan alasanmengapa barang itu di produksi. Jika sudah di putuskan barang
apa yang di produksi, maka masalah berikutnya adalah berapa jumlah barang yang
harus di produksi. Mengenai barang apa yang di produksi dan berapa jumlahnya
tergantung pada kondisi ekonomi dan sistem ekonomi negara yang bersangkutan.
2. Bagaimana cara memproduksinya?
Masalah dalam hal ini adalah teknologi atau metode produksi
apa yang digunakan untuk memproduksi suatu barang : Berapa jumlah tenaga kerja,
jenis mesin apa, serta bahan mentah apa yang akan digunakan. Produksi dengan
teknologi padat karya banyak menggunakan tenaga manusia, tetapi jumlah
produksinya terbatas. Oleh karena itu ada tiga pertanyaan terkait dengan
masalah ini. Ketiga pertanyaan ini adalah:
a. Bagaimana memanfaatkan sumber daya
dalam produksi barang dan jasa yang diinginkan oleh masyarakat dan bagaimana
mencegah penggunaan sumber daya dalam memproduksi barang dan jasa yang tidak
diinginan oleh masyarakat.
b. Bagaimana memastikan behwa
perusahaan – perusahaan yang memproduksi barang dan jasa tersebut mendapat
sumber daya yang dibutuhkan.
c. Bagaimana memastikan metode tertentu
sebagai kombinasi yang paling efisien dari sumber daya yang sangat diperlukan
karena setiap komoditas dapat diproduksi menggunakan lebih dari satu metode.
Setiap metode memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri.Mekanisasi atau
meningkatan teknologi meningkatkan kualitas serta kuantitas, tetapi ini dapat
menimbulkan pengangguran. Contohnya dalamjemproduksi kain, apakah menggunakan
mesin tenun tradisional atau modern.
3. Dan untuk siapa barang tersebut
diproduksi?
Permasalahan dalam masalah ini adalah siapa yang memerlukan
barang tersebut dan siapa saja yang menikmati hasilnya. Dengan kata lain
bagaimana cara mendistribusikannnya.
1.3 Ruang Lingkup Kajian Ekonomi Mikro
Ruang lingkup kajian ekonomi mikro adalah produsen dan konsumen. Tradisi berlandaskan teori Adam Smith. Ekonomi mikro dengan demikian memiliki ruang lingkup pada produsen dan konsumen. Produsen dan konsumen tersebut dalam dunia ekonomi yang nyata adalah individu-individu pada rumah tangga keluarga, masyarakat, atau perusahaan. Aktivitas unit-unit ekonomi yang dikaji dalam ekonomi mikro di antaranya sebagai berikut:
1. Mempelajari bagaimana perilaku seseorang sebagai konsumen, sebagai pemilik sumber-sumber ekonomi dan sebagai produsen.
2. Mempelajari bagaimana arus perputaran barang dan jasa mulai dari produsen sampai pada konsumen.
3. Mempelajari bagaimana harga-harga barang dan jasa itu dapat terbentuk.
4. Mempelajari bagaimana produsen dalam menentukan tingkat produksi agar tercapai keuntungan yang maksimum.
5. Mempelajari bagaimana konsumen atau rumah tangga mengalokasikan pendapatannya yang sangat terbatas untuk barang dan jasa yang dibutuhkan sehingga tercapai kepuasan maksimum.
Unit-unit ekonomi skala mikro tersebut harus berusaha mengalokasikan sumberdaya ekonomi yang terbatas untuk mampu mengoiptimalkan tingkat pemuasan kebutuhannya. Jadi melalui kajian/analisis ekonomi mikro dapat diperoleh kejelasan mengapa orangtua kamu harus mengatur dan membuat alokasi yang tepat dari pendapatan yang diperoleh untuk memenuhi kebutuhan hidup keluargamu, termasuk mengalokasikannya untuk keperluan pembelian peralatan sekolah, kuliah, dan sebagainya.
Teori ekonomi mikro menganggap bahwa faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal, dan Tengusaha) yang dimiliki oleh masyarakat sifatnya terbatas, sedangkan keinginan manusia tidak terbatas. Untuk itu masyarakat harus dapat memilih kegiatan ekonomi, yang meliputi kegiatan dalam memproduksi, menyalurkan, dan menggunakan barang maupun jasa.
1.4 Penerapan Ekonomi Mikro
Ekonomi mikro yang diterapkan
termasuk area besar belajar, banyak di antaranya menggambarkan metode dari yang
lainnya.
a. Regulasi dan organisasi industri mempelajari topik seperti masuk dan
keluar dari firma, inovasi, aturan merek dagang.
b. Hukum
dan Ekonomi
menerapkan prinsip ekonomi mikro ke pemilihan dan penguatan dari berkompetisi
dengan rezim legal dan efisiensi relatifnya.
c. Ekonomi Perburuhan mempelajari upah, kepegawaian, dan
dinamika pasar buruh.
d. Finansial publik (juga dikenal dengan ekonomi
publik) mempelajari rancangan dari pajak pemerintah dan kebijakan pengeluaran
dan efek ekonomi dari kebijakan-kebijakan tersebut (contohnya, program asuransi
sosial).
e. Ekonomi kesehatan mempelajari organisasi dari sistem
kesehatan, termasuk peran dari pegawai kesehatan dan program asuransi
kesehatan.
f. Politik ekonomi mempelajari peran dari institusi
politik dalam menentukan keluarnya sebuah kebijakan.
g. Ekonomi kependudukan, yang mempelajari tantangan yang
dihadapi oleh kota-kota, seperti gepeng, polusi air dan udara, kemacetan
lalu-lintas, dan kemiskinan, digambarkan dalam geografi kependudukan dan
sosiologi.
h. Finansial Ekonomi mempelajari topik seperti struktur
dari portofolio yang optimal, rasio dari pengembalian ke modal, analisis
ekonometri dari keamanan pengembalian, dan kebiasaan finansial korporat.
i.
Sejarah
ekonomi
mempelajari evolusi dari ekonomi dan institusi ekonomi, menggunakan metode dan
teknik dari bidang ekonomi, sejarah, geografi, sosiologi, psikologi dan ilmu
politik.
2.
Ekonomi Makro
2.1 Pengertian Ekonomi Makro
Ekonomi makro adalah
suatu ilmu ekonomi yang mempelajari variable-variabel ekonomi pada suatu Negara
secara menyeluruh, variable tersebut diantaranya seperti tingkat pendapatan
nasional, jumlah uang yang beredar, kesempatan kerja, laju dari inflasi, pertumbuhan
ekonomi nasional, investasi nasional dan lain-lain. Dengan demikian ilmu
ekonomi makro menganalisis mengenai keseluruhan kegiatan dari perekonomian yang
sifatnya global dan tidak memperhatikan kegiatan perekonomian yang dilakukan
oleh unit-unit perekonomian kecil.
2.2 Masalah
Pokok Ekonomi Makro
1. Inflasi
Inflasi adalah kondisi
dimana ada kecenderungan dari harga-harga untuk naik secara umum dan terus
menerus. Penyebab inflasi :
a. Berdasarka
teori kuantitas, inflasi disebabkan oleh pertambahan jumlah uang yang beredar
dan “psikologi” masyarakat mengenai kenaikan harga-harga dimasa yang akan datang.
b. Berdasarka
teori Keynes inflasi terjadi karena masyarakat hidup diluar batas kemampuan
ekonomisnya. Teori ini menyoroti bagaimana perebutan rezeki antara
golongan-golongan masyarakat bisa menimbulkan permintaan agregat yang lebih
besar daripada jumlah barang yang tersedia.
c. Berdasarkan
teori strukturalis, inflasi disebabkan oleh kekakuan struktur ekonomi,
pertambahan produksi barang-barang terlalu lambat dibandingkan dengan
pertumbuhan kebutuhannya, sehingga menaikkan harga-harga bahan makanan dan
kelangkaan devisa. Akibat selanjutnya adalah kenaikan harga barang lain
sehingga terjadi inflasi.
2. Pengangguran
Pengangguran adalah
penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan atau mempersiapkan
suatu usaha baru atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak
mungkin mendapatkan pekerjaan atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena
sudah diterima bekerja/ mempunyai pekerjaan tapi belum mulai bekerja. Ada
beberapa penyebab pengangguran yaitu :
a. Pertumbuhan
penduduk yang cepat menciptakan pengangguran karena meningkatnya jumlah
angkatan kerja yang tidak diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja.
b. Ketidakberhasilan
sektor industry. Pola investasi yang ada cenderung padat modal menyebabkan
semakin kecil terjadinya penyerapan tenaga kerja.
c. Angkatan
kerja tidak dapat memenuhi kualifikasi persyaratan yang diminta oleh penyedia
lapangan pekerjaan.
d. Pajak
penghasilan yang tinggi akan membuat orang cenderung mengurangi jam kerja
e. Perkembangan
teknologi yang tinggi tidak diimbangi oleh keterampilan dan pendidikan dari
para pencari pekerjaan.
3. Kurs
Kurs adalah harga satu
satuan mata uang asing dalam uang dalam negeri. Dengan kata lain kurs adalah
harga suatu mata uang jika ditukarkan dengan mata uang lainnya. Nilai tukar
yang sering digunakan adalah nilai tukar rupiah terhadap dollar. Karena dolar
adalah mata uang yang relative stabil dalam perekonomian.
Para ekonom membagi
kurs atas 2 macam, yaitu :
a. Kurs
nominal adalah harga relatif dari mata uang dua negara
b. Kurs
riil adalah harga relatif barang-barang kedua negara, yaitu kurs riil yang
dinyatakan tingkat dimana kita bisa memperdagangkan barang-barang dari suatu
negara untuk barang-barang dari negara lain.
4. Ketimpangan
Neraca
Ketimpangan neraca
terjadi pada saat posisi perdagangan antara dua negara yang tidka seimbang.
Kondisi ini terjadi pada saat kegiatan ekspor impor antara kedua negara tidak
seimbang, misalnya anatara negara maju dan negara berkembang. Negara berkembang
akan cenderung melakukan impor disbanding ekspor dan sebliknya. Sehingga jika
terjadi hubungan perdagangan antara negara maju dan negara berkembang, maka
akan terjadi ketimpangan neraca dimana transaksi debit dan kreditnya tidak
seimbang. Dua macam traksaksinya adalah :
a. Transaksi
debit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang dari dalam negeri
ke luar negeri (disebut transaksi negative yang menyebabkan berkurangnya posisi
cadangan devisa negara)
b. Transaksi
kredit adalah transaksi yang mengalirnya arus uang dari luar negeri ke dalam
negeri (transaksi positif yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa
negara)
2.3
Ruang Lingkup Ekonomi Makro
Ruang
linkup ekonomi makro adalah usaha masyarakat dan pemerintah dalam mengelola
factor produksi secara efisien. Landasan kajian ekonomi makro adalah teori
Keynes ekonomi makro memusatkan perhatian pada usaha masyarakat sebagai satu
kesatuan untuk melakukan efisiensi dalam menggunakan factor-faktor produksi
yang tersedia. Peristiwa dan masalah ekonomi yang di pelajari merupakan suatu
agregatif. Lingkup kajiannya dapat berupa pendapatan total dari suatu
masyarakat, kesempatan kerja di sebuah negara, penyebab resesi di Indonesia,
atau kondisi neraca perdagangan sebuah negara pada akhir tahun. Cakupan ekonomi
makro dengan pemikiran merupakan suatu kesatuan dari perusahaan, rumah tangga,
tingkat upah dan harga, dan pendapatan dalam skala makro.

2.4
Penerapan Ekonomi Makro
Masalah ekonomi yang di
tangani oleh ekonomi makro pada dasarnya bisa dibagi menjadi dua garis besar,
yaitu permasalahan jangka panjang dan permasalahan jangka pendek. Permasalahan
ekonomi jangka pendek biasanya membahas tentang bagaimana mengurus dan mengatur
kondisi ekonomi untuk jangka waktu rentan bulan hingga tahun. Sedangkan
permasalahan ekonomi jangka panjang umumnya mengurusi atau membahas
permasalahan ekonomi untuk jangka waktu lebih panjang, 5 tahun, 20 tahunatau
lebih.
Kebijakan dan keputusan
yang diambil dalam menjalankan ekonomi makro merupakan salah satu tindakan
pemerintah untuk mencegah masalah ekonomi yang dihadapi menjadi lebih besar.
Umumny permasalahan yang kerap menghantui cara kerja ekonomi makro adalah
inflasi, pengangguran, kurs dan ketimpangan dalam neraca pembayaran. Dan sering
kali ditambah dengan permasalahan lainnya seperti pemerataan pembangunan,
kemiskinan, hutang luar negeri, perbankan dan kredit macet.
KESIMPULAN
Berdasarkan paparan yang ada di bab
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara masalah ekonomi
makro dan masalah ekonomi mikro. Masalah ekonomi makro membahas permasalahan
yang ruang lingkupnya lebih luas (lebih umum), seperti masalah pengangguran,
inflasi, kurs valuta asing, dan ketimpangan neraca antara dalam dan luar ngeri.
Pada masalah ekonomi makro, biasanya pemerintah akan ikut campur ke dalamnya.
Sedangkan pada masalah ekonomi mikro
membahas permasalahan yang lingkupnya lebih sempit dari ekonomi makro, seperti
keseimbangan penawaran dan permintaan, produsen dan konsumen. Produsen dan konsumen tersebut
dalam dunia ekonomi yang nyata adalah individu-individu pada rumah tangga
keluarga, masyarakat, atau perusahaan.
PENUTUP
Demikian yang dapat Saya
sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam makalah ini, tentunya
banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya pengetahuan kurangnya
rujukan atau referensi yang saya peroleh hubungannya dengan makalah ini Penulis
banyak berharap kepada para pembaca yang budiman memberikan kritik saran yang
membangun demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis para pembaca khususnya pada penulis. Amiiin
DAFTAR PUSTAKA
http://www.zonasiswa.com/2014/12/pengangguran-pengertian-jenis-penyebab.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar